Graha Banking Retail adalah layanan perbankan yang disediakan Bank Artha Graha melalui jaringan internet sehingga Anda sebagai Pengguna dapat mengakses dengan mudah dan cepat untuk melakukan kebutuhan transaksi perbankan. Cukup dengan akses di www.arthagraha.com kapan pun dan di mana pun maka Anda dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke cabang Bank Artha Graha. Graha Banking Retail merupakan solusi bagi Anda yang membutuhkan layanan perbankan langsung dengan kepraktisan dan keamanan bertransaksi.
Graha Banking Retail menawarkan fasilitas perbankan yang cepat dan nyaman. Nikmati kemudahan untuk mengakses rekening Anda 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tinggalkan kebiasaan mengantri dan aturlah rekening Anda tanpa harus datang mengunjungi Bank.
Internet Banking yang diterapkan Bank Artha Graha mempunyai sistem pengamanan sebagai berikut :
Ya, kami sarankan Anda untuk melakukan beberapa hal di bawah ini untuk keamanan bertransaksi dari sisi Nasabah, yaitu :
Untuk menikmati layanan Graha Banking Retail ini maka tahapannya adalah sebagai berikut :
OTP Token atau OTP adalah kombinasi angka yang dihasilkan secara acak oleh aplikasi server internet banking yang dikirim oleh Bank ke nomor selular (mobile phone) Nasabah melalui SMS dan M-Pin ini digunakan saat Nasabah melakukan transaksi finansial di internet banking. 1 (satu) nomor M-Pin hanya dapat digunakan sekali untuk 1 (satu) transaksi dan ada masa berlakunya. Transaction PIN atau T-Pin adalah kombinasi angka sebagai nomor rahasia yang dibuat sendiri oleh Nasabah pada saat pendaftaran internet banking. T-Pin digunakan bersamaan dengan M-Pin pada saat melakukan transaksi finansial di internet banking.
Cara mendapatkan OTP Token dengan akses di Graha Banking Retail dan lakukan tahapan :
Silakan menghubungi Customer Service di cabang Bank Artha Graha atau Anda dapat menghubungi Graha Call di 0-800-191-8880.
Untuk memastikan apakah transaksi tersebut berhasil atau tidak, Anda dapat melakukan pengecekan melalui Menu Riwayat Transaksi pada Graha Banking Retail atau Anda dapat menghubungi Customer Service atau Graha Call di 0-800-191-8880.
SYARAT DAN KETENTUAN INTERNET BANKING ARTHA GRAHA
e-GrahaBanking dan m-GrahaBanking
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk.
Mohon membaca dan memahami syarat dan ketentuan layanan Internet Banking di bawah ini :
A. KURS
B. PEMBUKTIAN
C. USER ID, PASSWORD, PIN, OTP DAN KEWAJIBAN NASABAH
D. LIMIT TRANSAKSI
E. ELECTRONIC MAIL ("E-MAIL")
F. BIAYA & KUASA DEBET REKENING
G. PEMBLOKIRAN USER ID DAN PASSWORD e-GrahaBanking dan m-GrahaBanking
User ID dan Password Nasabah akan diblokir jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
Nasabah Pengguna dapat mengaktifkan kembali User ID yang diblokir dengan cara datang ke Customer Service.
H. PENGAKHIRAN LAYANAN
Layanan e-GrahaBanking danm-GrahaBanking akan berakhir apabila :
I. FORCE MAJEURE
Nasabah Pengguna akan membebaskan Bank dari segala bentuk tuntutan, dalam hal Bank tidak dapat melaksanakan instruksi dari Nasabah Pengguna baik sebagian maupun seluruhnya karena kejadian-kejadian atau sebab-sebab di luar kekuasaan atau kemampuan Bank, termasuk namun tidak terbatas pada bencana alam, perang, huru-hara, keadaan peralatan, sistem atau transmisi yang tidak berfungsi, gangguan listrik, gangguan telekomunikasi, kebijaksanaan pemerintah, serta kejadian-kejadian atau sebab-sebab lain diluar kekuasaan atau kemampuan Bank.
J. LAIN-LAIN
Dengan ini kami menyatakan sudah membaca, menerima dan menyetujui “Syarat dan Ketentuan e-GrahaBankingdanm-GrahaBanking ” di atas, maupun ketentuan lain yang berlaku dari waktu ke waktu di PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk., serta mengerti dan memahami seluruh isinya.
Ya, kami sarankan Anda untuk melakukan beberapa hal di bawah ini untuk keamanan bertransaksi dari sisi Nasabah, yaitu :
Kami tidak menyarankan Anda untuk mengakses layanan Graha Banking Retail di komputer milik umum atau warnet. Umumnya komputer di tempat umum rentan terhadap virus dan program yang dapat menyimpan apa yang diketik (keylogger). Bukan mustahil program tersebut sengaja dibuat untuk membaca apapun yang Anda ketikkan (termasuk User ID dan Password Graha Banking Retail Anda), untuk kemudian data diambil atau dikirimkan kepada si pembuat program dan digunakan untuk mengambil keuntungan pribadi. Tetapi jika sampai hal tersebut terjadi pada layanan Graha Banking Retail, layanan ini akan tetap aman karena Graha Banking Retail dilengkapi dengan Mobile PIN (M-PIN), di mana transaksi yang bersifat finansial tidak dapat dilakukan apabila M-PIN tidak diketahui. Hal paling buruk yang terjadi adalah orang tersebut hanya dapat melihat saldo dan mutasi transaksi Anda.
Phishing adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti User ID, Password, nomor rekening bank, nomor kartu ATM Anda secara tidak sah. Informasi ini kemudian akan dimanfaatkan oleh pihak penipu untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu ATM atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.
Teknik umum yang sering digunakan oleh penipu dengan model phising adalah sebagai berikut:
Jangan mudah terpancing untuk mengikuti arahan/petunjuk apapun sehubungan informasi rekening, yang dianjurkan pada e-mail yang dilink ke situs bank tertentu. Jika Anda menerima e-mail sejenis ini dan mengatasnamakan Bank Artha Graha, berhati-hatilah. Bank Artha Graha menerapkan kebijakan untuk tidak meminta pemilik rekening/ Nasabah melakukan pengkinian data melalui sarana e-mail. Graha Banking Retail memberikan perlindungan untuk modus phising ini dengan adanya “Karakter Validasi” sebagai alat untuk memvalidasi alamat internet banking yang Anda akses apakah benar dan bukan alamat website palsu. Jika Anda menerima e-mail seperti ini, segera laporkan kepada pihak Bank Artha Graha.
Berikut langkah memproteksi diri dari penipuan bermodus phishing:
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang e-mail yang dikirimkan oleh Bank Artha Graha atau bila Anda merasa bahwa seseorang sedang mencoba melakukan penyalahgunaan atas nama Bank Artha Graha, segera hubungi Graha Call di 0-800-191-8880 untuk melakukan konfirmasi.
Keylogger adalah suatu aplikasi atau software yang dapat mengunci tombol keyboard dengan menggunakan program logger tertentu. Sehingga, apapun yang diketikkan oleh user di layar monitor, dapat terekam. Artinya, meskipun saat mengetikkan password di kotak password yang tampil di monitor hanyalah ***** misalnya, namun isi password tersebut dapat terekam dan otomatis dapat terbaca oleh pihak yang hendak merugikan Anda.
Keylogger hanya merekam penekanan tombol pada keyboard dan menyimpannya pada suatu tempat untuk selanjutnya diambil kembali. Secara teknis, keylogger akan menangkap semua karakter yang masuk ke dalam komputer kecuali [Ctrl] + [Alt] + [Del].
Bagi nasabah Bank Artha Graha tak perlu khawatir atas Keylogger, karena aplikasi Graha Banking Retail sudah dilengkapi dengan keyboard virtual untuk mengisi password saat akan masuk ke layanan internet banking. Jadi saat Anda menggunakan layanan internet banking di komputer publik, dianjurkan menggunakan keyboard virtual untuk memasukan password.
Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Penyerobotan nama domain yaitu dengan mendaftarkan situs dengan memakai nama atau merek orang lain secara tanpa hak sebelum pemilik yang sah mendaftarkan, kemudian berusaha untuk menawarkan situs tersebut kepada orang atau pemilik merek yang bersangkutan dengan harga yang sangat tinggi.
Penyerobotan nama domain adalah tindakan seseorang yang tidak berhak atau bukan pemilik nama sebenarnya yang telah mendahului mendaftarkan nama-nama yang populer yang diketahuinya dengan tujuan untuk menjual kembali kepada pihak yang berkepentingan atas nama tersebut diatas harga perolehannya.
Man in the Middle Attack adalah salah satu serangan pada tahap mendapatkan akses. Dengan cara ini seseorang bisa membaca, menyisipkan, dan memalsukan data antara dua komputer yang saling terhubung di dalam satu jaringan. Man in the Middle Attack dapat dilakukan jika komputer penyerang berada di dalam satu jaringan dengan dua komputer yang lainnya sesuai dengan namanya, Man in the Middle, penyerang harus menempatkan diri di tengah-tengah komunikasi antara komputer User A dan komputer User B.